Klitoris Buatan untuk Korban Mutilasi Genital
Umumnya rekonstruksi alat kelamin dilakukan oleh laki-laki. Tapi hal ini dialami oleh perempuan bernama Fatima Sheriff, ia menjalani operasi rekonstruksi klitoris untuk memperbaiki kondisinya akibat jadi korban mutilasi.
Sheriff masih sedikit memiliki ingatan samar-samar ketika usianya masih 4 tahun dan ada orang asing yang memangkas alat kelaminnya dan menyerangnya sambil memegang silet.
"Saya ingat ibu saya adalah orang yang memelukku meski saat itu tubuhnya ditembak oleh orang asing. Jika orang itu melakukannya hari ini, saya akan membunuh mereka," ujar Sheriff (32 tahun), seperti dikutip dari MedIndia, Sabtu (16/6/2012).
Sheriff tinggal di negara Afrika barat, ia menjadi salah satu dari sekitar 140 juta perempuan di seluruh dunia yang mengalami mutilasi genital yang mana klitoris dan labianya dihapus semua atau sebagian.
Kondisi ini membuat perempuan tersebut merasa malu serta tidak bergairah untuk berhubungan seks karena merasa tidak mampu dan cemburu dengan perempuan lain yang memiliki alat kelamin utuh.
Tapi 18 bulan lalu kehidupan Sheriff seakan-akan berubah ketika ia menjalani operasi rekonstruksi yang mencakup pembuatan atau membangun kembali klitorisnya. Setelah beberapa minggu menjalani pemulihan yang menyakitkan, kini ia bisa merasakan orgasme pertamanya.
"Wow saya bisa melakukan itu, saya bisa merasakan orgasme untuk pertama kalinya," ujar ibu yang telah memiliki anak perempuan sambil mengeluarkan air mata saat bercerita.
Sheriff merupakan salah satu pasien Pierre Foldes, seorang ahli bedah di Poissy-Saint Germain Hospital, Paris yang menjadi salah satu dari 10 dokter terlatih untuk melakukan prosedur ini.
Foldes telah memiliki banyak pasien antara tahun 1998-2009, terutama berasal dari Mali, Senegal dan Pantai Gading, sekitar 560 perempuan ini telah mengalami mutilasi di Perancis. Sebagian besar berusia 5-9 tahun ketika mutilasi ini terjadi.
Dalam jurnal medis The Lancet, Foldes dan rekan melaporkan keberhasilan prosedur ini setelah menindaklanjuti 866 pasien. Dengan dukungan dari terapis seks, sebagian besar perempuan ini bisa mengalami orgasme secara teratur.
Para penulis mengungkapkan rekonstruksi klitoris ini bisa meningkatkan kesenangan perempuan dan mengurangi rasa sakitnya, serta memulihkan kondisi identitasnya sebagai perempuan yang telah mengalami mutilasi.
Tidak ada komentar: