Ilmu Terus Maju, Era Bayi Modifikasi Genetik Sudah Di Depan Mata
weberita.com - Kemajuan pesat dalam ilmu pengetahuan membuat gagasan bayi yang sempurna lewat modifikasi genetik kini bukan khayalan lagi. Ilmuwan dunia memperingatkan masyarakat harus bersiap jika hal tersebut menjadi fenomena dalam masa yang akan datang.
Dr Tony Perry, ilmuan pionir dalam ilmu kloning dari University of Bath, Inggris, mengatakan modifikasi deoxyribose-nucleic acid (DNA) presisi saat ini sudah bisa dilakukan pada tingkat tikus laboratorium.
Peneliti mengatakan sudah saatnya membawa topik ini menjadi hal serius untuk diperdebatkan oleh publik. Selama ini bayi sempurna yang telah dimodifikasi untuk fisik, kepintaran, dan resistansi penyakit masih dianggap hanya topik fiksi belaka.
Dalam studi yang dipublikasi di jurnal Scientific Reports, Perry memberikan penjelasan detail bagaimana gen dapat diedit setelah sel sperma dan telur tikus bertemu.
"Kami menggunakan sepasang gunting dan peta navigasi molekular untuk memberitahu di mana kami harus memotong. Efesiensinya sudah mencapai 100 persen," kata Perry seperti dikutip dari BBC pada Sabtu (24/1/2015).
Prof Robin Lovell-Badge dari UK Medical Research Council mengatakan lewat modifikasi mutasi gen yang bisa menjadi penyakit bawaan dapat dibuang sehingga bayi lahir sehat. Modifikasi juga dapat dilakukan untuk membuang gen-gen berisiko yang tidak diinginkan.
"Tapi hal ini adalah sesuatu yang harus segera diperdebatkanm" kata Robin.
Sebagai komunitas, ilmuwan hanya berusaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Penerapan ilmu tersebut akan sangat tergantung bagaimana masyarakat menanggapinya.
Detikom
Dr Tony Perry, ilmuan pionir dalam ilmu kloning dari University of Bath, Inggris, mengatakan modifikasi deoxyribose-nucleic acid (DNA) presisi saat ini sudah bisa dilakukan pada tingkat tikus laboratorium.
Peneliti mengatakan sudah saatnya membawa topik ini menjadi hal serius untuk diperdebatkan oleh publik. Selama ini bayi sempurna yang telah dimodifikasi untuk fisik, kepintaran, dan resistansi penyakit masih dianggap hanya topik fiksi belaka.
Dalam studi yang dipublikasi di jurnal Scientific Reports, Perry memberikan penjelasan detail bagaimana gen dapat diedit setelah sel sperma dan telur tikus bertemu.
"Kami menggunakan sepasang gunting dan peta navigasi molekular untuk memberitahu di mana kami harus memotong. Efesiensinya sudah mencapai 100 persen," kata Perry seperti dikutip dari BBC pada Sabtu (24/1/2015).
Prof Robin Lovell-Badge dari UK Medical Research Council mengatakan lewat modifikasi mutasi gen yang bisa menjadi penyakit bawaan dapat dibuang sehingga bayi lahir sehat. Modifikasi juga dapat dilakukan untuk membuang gen-gen berisiko yang tidak diinginkan.
"Tapi hal ini adalah sesuatu yang harus segera diperdebatkanm" kata Robin.
Sebagai komunitas, ilmuwan hanya berusaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Penerapan ilmu tersebut akan sangat tergantung bagaimana masyarakat menanggapinya.
Detikom
Tidak ada komentar: