Berita Terbaru

Trend Minggu Ini

Advertisement

Iklan 300x250

Pancuran air jaman Hayam Wuruk ditemukan di Malang

Sebuah pancuran air langka ditemukan di Dusun Baba'an, Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pancuran air yang berbentuk arca tersebut terbuat dari batu adesit merah.

Kepala Desa Ngenep, Karngploso, Kabupaten Malang, Suwardi, mengatakan, arca berbentuk pancuran air itu ditemukan oleh warga setempat, Marjoko (38) ketika sedang menggali tanah untuk bahan baku pembuatan bata.

"Setelah menemukan arca tersebut, Marjoko langsung membawanya ke sini (balai desa), dan kami langsung melaporkannya ke Dinas Pariwisata Kabupaten Malang," katanya.

Arca berbentuk pancuran yang dikenal dengan nama Joloduoro itu diduga peninggalan masa Raja Hayam Wuruk ketika memimpin Kerajaan Majapahit pada abad ke-14.

Pancuran yang ditemukan Marjoko tersebut menyerupai arca naga setinggi sekitar 50 centimeter, dan lebar 20 centimeter dengan berat sekitar 15 kilogram lebih.

Sementara itu, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan menilai sebuah pancuran air yang ditemukan warga di Kabupaten Malang tersebut adalah barang yang sangat langka, karena terbuat dari batu adesit merah.

BP3 Trowulan menduga pancuran abad ke-14 itu telah dipindahkan, sebab lokasi penemuan pancuran bukan merupakan bekas kawasan kegiatan di zaman pancuran tersebut dibuat. Pancuran itu seharusnya berada di kawasan sumber mata air.

Joloduoro atau pancuran air ini seharusnya berjumlah empat buah yang fungsinya sebagai aliran mata air di sumber untuk menyucikan diri sebelum ritual digelar.

Tidak ada komentar:

Berikan Tanggapan Anda

Blog ini DOFOLLOW Silahkan berkometar sesuai artikel yang nyepam langsung di banned