Berita Terbaru

Trend Minggu Ini

Advertisement

Iklan 300x250

Tor-tor, tarian Batak bernapaskan mistis

Tari Tor-tor kini ramai jadi buah bibir. Hal ini lantaran tarian asal Batak, Sumatera Utara itu, kini diklaim dan akan dipatenkan oleh Malaysia.

Klaim saudara serumpun itu bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya negeri Jiran itu juga mengklaim batik, reog, angklung, wayang sebagai budayanya.

Kini tarian Tor-tor kembali diklaim oleh Malaysia. Lalu apa sebenarnya tarian Tor-tor itu?

Bagi suku Batak, Tot-tor adalah tarian seremonial yang disajikan dengan musik gondang. Secara fisik Tor-tor merupakan tarian, namun makna yang terkandung lebih dari itu. Dari gerakan-gerakannya yang dilakukan panortor (si penari), Tor-tor adalah sebuah media komunikasi, di mana melalui gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara partisipan upacara.

Tari Tor-tor di zaman dahulu merupakan sarana utama untuk melaksanakan upacara ritual keagamaan bagi suku Batak. Selain itu, tari Tor-tor juga dimainkan dalam acara menyambut gembira seperti sehabis panen, perkawinan, yang waktu itu masih bernafaskan mistik.

Biasanya sebelum acara dilakukan, terlebih dahulu tuan rumah atau hasuhutan melakukan acara khusus yang dinamakan 'Tua ni Gondang'. Dalam pelaksanaan tarian tersebut salah seorang dari hasuhutan akan meminta kepada penabuh gondang dengan kata-kata yang sopan dan santun atau yang biasa disebut Amang pardoal pargonci.

1. Alu-aluhon ma jolo tu omputa Debata Mulajadi Nabolon, na Jumadihon nasa adong, na jumadihon manisia dohot sude isi ni portibion.
2. Alu-aluhon ma muse tu sumangot ni omputa sijolo-jolo tubu, sumangot ni omputa paisada, omputa paidua, sahat tu papituhon.
3. Alu-aluhon ma jolo tu sahala ni angka amanta raja na liat nalolo.

Setiap selesai satu permintaan selalu diselingi dengan pukulan gondang dengan ritme tertentu dalam beberapa saat. Setelah permintaan tersebut dilaksanakan dengan baik, maka barisan keluarga suhut yang telah siap manortor (menari) mengatur susunan tempat berdirinya untuk memulai menari.

Adapun jenis permintaan jenis lagu yang akan dibunyikan adalah permohonan kepada dewa dan pada ro-roh leluhur agar keluarga suhutan yang mengadakan acara diberi keselamatan kesejahteraan, kebahagiaan, dan rezeki yang berlimpah ruah.

Selain itu dalam tarian tor-tor, sang penari juga wajib memakai Ulos (kin khas Batak) dan mempergunakan alat musik Gondang. Saat menari tor-tor juga ada pantangan yang tidak dilakukan seperti tangan panortor tidak boleh melewati batas setinggi bahu ke atas, bila itu dilakukan berarti dia sudah menantang siapa pun dalam bidang ilmu perdukunan, atau adu pencak silat, atau adu tenaga batin dan lain lain.

Tari tor-tor digunakan sebagai sarana penyampaian batin baik kepada roh-roh leluhur dan maupun kepada orang yang dihormati (tamu-tamu) dan disampaikan dalam bentuk tarian yang menunjukkan rasa hormat.

Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Seri Dr Rais Yatim seperti dilansir Bernama menyatakan mereka akan mendaftarkan tarian tor-tor dan gordang sembilan dalam warisan budaya nasional. Kedua kesenian itu akan didaftarkan dalam Seksyen 67 sebagai Akta Warisan Kebangsaan 2005. Rais menyampaikan rencana itu saat gathering masyarakat Mandailing di Malaysia.

Lalu apakah tor-tor dan gondang yang diklaim Malaysia juga memiliki makna seperti tor-tor di Batak?

Sumber

Tidak ada komentar:

Berikan Tanggapan Anda

Blog ini DOFOLLOW Silahkan berkometar sesuai artikel yang nyepam langsung di banned