Facebook lebih banyak negatifnya daripada positifnya?
Nampaknya terjawab sudah alasan kenapa tiba-tiba Facebook membuat satu survei hari ini (06/09). Facebook mencoba mengumpulkan feedback dari penggunanya seputar sisi positif dan negatif yang diakibatkan oleh situs mereka tersebut.
Di akhir bulan lalu, terjadi satu tindak kekerasan yang akhirnya berujung di pengadilan. Ironisnya, sang penggugat dan tergugat adalah sepasang kekasih yang salah satu di antaranya merasa cemburu karena sang laki-laki percaya bahwa pacarnya tersebut memiliki kekasih lain yang dikenalnya melalui Facebook.
Untuk membuktikan apakah Facebook berdampak negatif atau positif bagi kehidupan manusia, The Telegraph (31/08) membuat satu survei dengan format polling. Dari total 406 responden diketahui bahwa sebanyak 199 orang atau 49,01% mengatakan bahwa Facebook lebih banyak negatifnya daripada positifnya. Namun, 207 orang atau 50,99% mengatakan bahwa sisi negatif atau positif tersebut disebabkan oleh manusianya bukan teknologinya dan mengatakan bahwa Facebook berguna dalam keseharian.
Akan tetapi, sebuah analisa yang dilakukan oleh seorang guru sekaligus penulis di Enotes.com mengatakan bahwa memang situs jejaring sosial khususnya Facebook mempunyai sisi positif, namun tanpa disadari kehadiran situs jejaring sosial membuat manusia kehilangan sisi sosialnya.
Pengguna jejaring sosial akan lebih senang bersendagurau atau berdiskusi dengan lawan bicaranya melalui Facebook, Twitter atau situs sosial media lainnya. Mereka juga lebih betah berjam-jam untuk memantau news feed dengan menggunakan account jejaring sosialnya daripada harus beraktivitas di dunia nyata. Tidak hanya itu saja, kebiasaan social bullying juga lebih hidup dan tumbuh pesat.
Memang tidak dapat menggeneralisasikan semua jejaring sosial adalah jelek. Semua teknologi atau apapun namanya mempunyai dua sisi mata uang, baik dan buruk, positif dan negatif. Semuanya kembali kepada penggunanya. Bagaimana menurut Anda?
Sumber
Di akhir bulan lalu, terjadi satu tindak kekerasan yang akhirnya berujung di pengadilan. Ironisnya, sang penggugat dan tergugat adalah sepasang kekasih yang salah satu di antaranya merasa cemburu karena sang laki-laki percaya bahwa pacarnya tersebut memiliki kekasih lain yang dikenalnya melalui Facebook.
Untuk membuktikan apakah Facebook berdampak negatif atau positif bagi kehidupan manusia, The Telegraph (31/08) membuat satu survei dengan format polling. Dari total 406 responden diketahui bahwa sebanyak 199 orang atau 49,01% mengatakan bahwa Facebook lebih banyak negatifnya daripada positifnya. Namun, 207 orang atau 50,99% mengatakan bahwa sisi negatif atau positif tersebut disebabkan oleh manusianya bukan teknologinya dan mengatakan bahwa Facebook berguna dalam keseharian.
Akan tetapi, sebuah analisa yang dilakukan oleh seorang guru sekaligus penulis di Enotes.com mengatakan bahwa memang situs jejaring sosial khususnya Facebook mempunyai sisi positif, namun tanpa disadari kehadiran situs jejaring sosial membuat manusia kehilangan sisi sosialnya.
Pengguna jejaring sosial akan lebih senang bersendagurau atau berdiskusi dengan lawan bicaranya melalui Facebook, Twitter atau situs sosial media lainnya. Mereka juga lebih betah berjam-jam untuk memantau news feed dengan menggunakan account jejaring sosialnya daripada harus beraktivitas di dunia nyata. Tidak hanya itu saja, kebiasaan social bullying juga lebih hidup dan tumbuh pesat.
Memang tidak dapat menggeneralisasikan semua jejaring sosial adalah jelek. Semua teknologi atau apapun namanya mempunyai dua sisi mata uang, baik dan buruk, positif dan negatif. Semuanya kembali kepada penggunanya. Bagaimana menurut Anda?
Sumber
Tidak ada komentar: