HTC Kalah Tenar dari Samsung
London - HTC kalah tenar dari Samsung, sehingga kurang menjadi merek pilihan di kalangan para pengguna Android. Setidaknya, demikian gambaran hasil survei yang dilakukan di Inggris oleh firma riset YouGov.
"HTC sudah cukup lama kalah dalam persaingan ini," kata Associate Director divisi teknologi dan teknologi YouGov, Russell Feldman.
Disebutkannya, riset mereka menemukan bahwa sejumlah pemilik ponsel HTC mengaku mempertimbangkan masak-masak sebelum membeli. Sebaliknya, para pengguna ponsel Samsung percaya diri saat memutuskan untuk membeli ponsel. Menurutnya, ini pertanda mengkhawatirkan. Yang diuntungkan dalam hal ini adalah Samsung.
"Merek Samsung kini lebih menjadi pilihan, dengan para konsumennya yang loyal, serta tingkat pertimbangan membeli dan ekspektasi yang terus meningkat setiap tahunnya," tulis laporan YouGov yang dilansir GomoNews, Jumat (27/7/2012).
Temuan ini terlihat dari survei Smartphone, Mobile Internet eXperience (SMIX) per kuartal yang dilakukan YouGov terhadap 3.985 orang dewasa Inggris dan menyasar 1.936 pengguna smartphone.
SMIX mengungkapkan adanya penurunan tingkat pertimbangan untuk membeli dan ekspektasi di antara para pemilik smartphone HTC. Menurut YouGov, ini adalah indikasi bahwa HTC harus lebih serius mencari cara memasarkan perangkatnya untuk memenangkan hati konsumen.
Dari hasil survei, tingkat pertimbangan membeli ponsel HTC jatuh 30 persen pada Juni 2012. Persentase ini menurun dari sebelumnya 42 persen pada Juni tahun lalu. Pada periode yang sama, tingkat ekspektasi terhadap HTC juga ikut merosot dari sebelumnya 16 persen menjadi hanya 9 persen.
Yang paling menarik dari survei ini adalah kesimpulan YouGov tentang ketidakmampuan konsumen membedakan handset HTC. Misalnya, HTC meluncurkan 'Sensation', 'Sensation XE' dan 'Sensation XL'. Celakanya, HTC memutuskan untuk meneruskan strategi semacam ini dengan merilis seri 'One'.
Sebaliknya, Samsung mengecap sukses manis dengan seri 'Galaxy' yang sangat populer di kalangan konsumen pengguna ponsel Android dan juga industri smartphone.
Kabar lebih buruknya lagi, meski HTC masih punya 34 persen pengguna setia, sebagian besar (66 persen) pengguna HTC memutuskan tidak akan membeli smartphone HTC lagi. Di sini, smartphone Samsung menjadi pilihan.
"HTC perlu melakukan evaluasi ulang terhadap strategi pemasaran, iklan dan branding untuk merangkul kembali konsumen dan memenangkan hati konsumen baru," kata Feldman.
Merek lain yang mengalami nasib sama seperti HTC adalah Motorola. Mengandalkan nama besar Google sebagai 'orangtua' mereka saja tidak cukup sebagai backing kesuksesan mereka. Bahkan Motorola dikatakan yang terburuk kondisinya.
RAZR yang dibuat Motorola sebenarnya adalah perangkat Android yang mengensankan dengan layar boleh dibilang fantastik. Namun tetap saja, konsumen masih lebih mempertimbangkan membeli HTC dan Samsung Galaxy. Seperti HTC Motorola pun perlu bekerja keras memperkenalkan brand smartphone Androidnya.
Tidak ada komentar: