Berita Terbaru

Trend Minggu Ini

Advertisement

Iklan 300x250

inilah 4 Mitos Tentang Wanita Single

Apa yang ada di benak Anda saat mendengarkan kata single? Kesepian? Sendirian? Galau? Ah.... itu semua kan cuma mitos. Sebuah pencitraan yang terbentuk karena curhatan-curhatan massal di akun social media.

Sebenarnya, single itu tak sepenuhnya sebuah hal yang buruk kok. Hanya terkadang persepsi masyarakat menilai single itu negatif. Yah, seperti empat mitos wanita single berikut ini nih. Dan kali ini, kami para single akan memecahkan mitos ini.

Single = kesepian

Siapa bilang orang single itu selalu kesepian? Tidak! Itu hanya dirasakan oleh beberapa orang, dan dalam beberapa waktu saja, tidak setiap hari juga kok.

Banyak wanita single yang masih menikmati hidupnya. Berinteraksi dengan banyak orang, fokus pada sekolah atau pekerjaannya, mengikuti beraneka ragam kegiatan, dan mereka benar-benar menikmati hal itu. Perlu diingat juga, single itu alasannya macam-macam, ada yang memang belum menemukan orang yang cocok, dan ada yang masih ingin fokus pada beberapa mimpi yang ingin dicapainya.

Single = desperate

Hanya gara-gara memposting sebuah quotes tentang cinta, lantas seorang wanita single divonis sedang desperate. Hey, tak ada yang salah kok dengan quoting kalimat-kalimat yang kebetulan mengungkapkan suara hati. Tak berarti pula itu adalah sebuah teriakan super desperate kan?

Single = membosankan

Hanya orang-orang yang iri akan status single saja yang bilang single adalah membosankan. And, listen, single punya banyak kelebihan dalam urusan cinta. Setidaknya kami masih bisa memilih siapa yang akan mendampingi kami seumur hidup kelak. Bukan malah larut dalam urusan cemburu karena kekasih disapa oleh wanita lain.

Saat single, kami juga bisa melakukan banyak hal yang tak bisa dilakukan oleh mereka yang sudah terikat dalam sebuah komitmen.

Lantas, bagian mana yang dibilang membosankan?

Single = takut komitmen

Wait a minute. Single itu dibilang takut akan komitmen? Yang benar saja. Tidak semua mereka yang single itu takut akan komitmen. Yang benar adalah, kami belum menemukan seseorang yang tepat dan klik saja. Seandainya kami menemukan orang yang membuat kami nyaman dan pantas untuk dicintai, kami akan bersedia mengikat komitmen dengannya, and growing old with him :)

Sumber