Gigi Palsu Magnet Mulai Digemari Orang Indonesia
Pekanbaru, Saat ini sudah ada gigi palsu magnet yang bisa lebih merekat jika ditempelkan kegigi aslinya. Gigi palsu magnet dianggap aman digunakan karena radiasinya lebih rendah dari radiasi telepon seluler.
Demikian disampaikan Ketua Ikatan Kedokteran Gigi Estitika Indonesia (IKGEI), Drg Rudi Wiginato dalam seminar ‘Riau dental Scientific Expo’ di Hotel Pangeran, di Pekanbaru seperti ditulis Senin (28/5/2012).
Menurut Rudi, penggunaan teknologi magnet pada gigi palsu kini menjadi salah satu pilihan dalam pengobatan dan estetika gigi yang mulai digemari di Indonesia.
"Penggunaan magnet pada gigi palsu terbukti aman dan mulai banyak digunakan di kota-kota besar di Indonesia," kata Rudi.
Dia menjelaskan, sebenarnya penggunaan gigi palsu bermagnet sudah mulai berkembang di Eropa pada tahun 1950-an. Sedangkan di Indonesia penggunaan gigi palsu bermagnet ini mulai diperkenalkan pada tahun 2011.
"Kelebihan magnet pada gigi palsu ini bisa menambah perekatan ke gigi asli yang tersisa dibandingkan teknologi yang ada sebelumnya. Penggunaannya bisa dipasang pada gusi dengan implan pasak seperti mahkota," kata Rudi.
Dengan demikian, lanjutnya, pengguna gigi palsu bermagnet tak perlu lagi menggunakan kawat penyangga dan tak perlu takut gigi palsu tak sengaja tertelan saat tidur.
Tekniker gigi dari Asia Afrika Dental, Fransiska Sisilia, menambahkan penggunaan gigi palsu bermagnet juga aman dan tak mengganggu fungsi alat pengguna alat pacu jantung yang digunakan. Gigi palsu magent ini radiasinya lebih rendah dari radiasi telepon seluler.
"Magnet gigi palsu juga tidak kasat mata karena tebalnya hanya sekira 1,1 milimeter (Mm) dan diameternya sekitar 4 Mm. Pengguna gigi palsu bermagnet makin banyak jadi pilihan terutama di kota-kota besar, seperti Bandung," katanya.
Sumber : Detik Health
Demikian disampaikan Ketua Ikatan Kedokteran Gigi Estitika Indonesia (IKGEI), Drg Rudi Wiginato dalam seminar ‘Riau dental Scientific Expo’ di Hotel Pangeran, di Pekanbaru seperti ditulis Senin (28/5/2012).
Menurut Rudi, penggunaan teknologi magnet pada gigi palsu kini menjadi salah satu pilihan dalam pengobatan dan estetika gigi yang mulai digemari di Indonesia.
"Penggunaan magnet pada gigi palsu terbukti aman dan mulai banyak digunakan di kota-kota besar di Indonesia," kata Rudi.
Dia menjelaskan, sebenarnya penggunaan gigi palsu bermagnet sudah mulai berkembang di Eropa pada tahun 1950-an. Sedangkan di Indonesia penggunaan gigi palsu bermagnet ini mulai diperkenalkan pada tahun 2011.
"Kelebihan magnet pada gigi palsu ini bisa menambah perekatan ke gigi asli yang tersisa dibandingkan teknologi yang ada sebelumnya. Penggunaannya bisa dipasang pada gusi dengan implan pasak seperti mahkota," kata Rudi.
Dengan demikian, lanjutnya, pengguna gigi palsu bermagnet tak perlu lagi menggunakan kawat penyangga dan tak perlu takut gigi palsu tak sengaja tertelan saat tidur.
Tekniker gigi dari Asia Afrika Dental, Fransiska Sisilia, menambahkan penggunaan gigi palsu bermagnet juga aman dan tak mengganggu fungsi alat pengguna alat pacu jantung yang digunakan. Gigi palsu magent ini radiasinya lebih rendah dari radiasi telepon seluler.
"Magnet gigi palsu juga tidak kasat mata karena tebalnya hanya sekira 1,1 milimeter (Mm) dan diameternya sekitar 4 Mm. Pengguna gigi palsu bermagnet makin banyak jadi pilihan terutama di kota-kota besar, seperti Bandung," katanya.
Sumber : Detik Health
Tidak ada komentar: