Polisi Thailand Menyebutkan tersangka bom Bangkok dibayar oleh pihak lain
weberita.com - Muncul temuan baru terkait insiden bom pada 17 Agustus lalu di kuil Erawan, Ibu Kota Bangkok. Kepolisian Thailand mengatakan tersangka utama Yusufu Mierali (25) yang dicokok di perbatasan dengan Kamboja, bukanlah otak di balik serangan teror itu.
Dia cuma orang sewaan untuk meracik bom, yang nantinya diberikan kepada pria berkaus kuning yang terekam kamera CCTV beberapa jam setelah insiden.
Mierali yang berusaha lari dari Thailand melalui pintu perbatasan Sa Kaeo, menjadi tahanan militer Pos Tentara Lingkar 11 di Bangkok.
Sumber kepolisian mengatakan, otoritas tentara dan polisi menemukan bukti bila Mierali telah dibayar oleh sang bos untuk membeli bahan kimia dari toko-toko di Min Buri.
"Setelah dia membeli bahan, bahan tersebut digunakannya untuk membuat bom di kamarnya di Distrik Nong Chok Bangkok," ucap otoritas kepolisian tanpa memberi tahu info lanjutan tentang siapa bos yang dimaksud, seperti dilansir dari Bangkok Post, Senin (7/9).
Warga Negara China yang beralamat di Provinsi Xinjiang itu melakukan perjalanan ke stasiun kereta Api Hua Lamphong pada tanggal tersebut, (17/8), sambil menggotong bahan peledak. Selanjutnya, dia memberikan bom rakitan itu ke pria berkaus kuning yang kuat dugaan sebagai otak dibalik insiden ini.
Sumber menyebutkan bila pembelian bahan kimia dilakukan pada tanggal 21 Juli dan 12 Agustus.
Lebih lanjut polisi menyebut Mierali juga terlihat dalam kamera CCTV dalam insiden pengeboman 17 Agustus.
Namun kembali, sumber tidak menjelaskan secara rinci mengapa polisi percaya Mierali meledakkan bom dan dimana dia melakukannya.
Sebelumnya, Kepala Polisi Nasional Gen Somyot Poompunmuang mengatakan hampir dari semua kamera pengawas yang terpasang di jalur kabur di rute Persimpangan Ratchaprasong hingga Silom telah dirusak.
Dikeathui, Mierali adalah seorang berpaspor China yang lahir di daerah Xinjiang, namun belum bisa diklarifikasi dengan jelas. Kini Mierali akan segera dibawa polisi ke Pengadilan Min Buri dan diharuskan meminta perijinan penambahan waktu untuk 12 hari kedepan.
"Pengadilan menerima permintaan perpanjangan Mierali hari ini, interogasi akan dilaksanakan di Kantor Polisi Min Buri," pungkas Kolonel Polisi Wattana.
Insiden peledakan Kuil Erawan menewaskan 20 orang, termasuk seorang WNI asal Jakarta yang sedang pelesir. Ledakan di kawasan sibuk Bangkok itu juga melukai 125 orang lainnya.
Sumber : Merdeka.com
Dia cuma orang sewaan untuk meracik bom, yang nantinya diberikan kepada pria berkaus kuning yang terekam kamera CCTV beberapa jam setelah insiden.
Mierali yang berusaha lari dari Thailand melalui pintu perbatasan Sa Kaeo, menjadi tahanan militer Pos Tentara Lingkar 11 di Bangkok.
Sumber kepolisian mengatakan, otoritas tentara dan polisi menemukan bukti bila Mierali telah dibayar oleh sang bos untuk membeli bahan kimia dari toko-toko di Min Buri.
"Setelah dia membeli bahan, bahan tersebut digunakannya untuk membuat bom di kamarnya di Distrik Nong Chok Bangkok," ucap otoritas kepolisian tanpa memberi tahu info lanjutan tentang siapa bos yang dimaksud, seperti dilansir dari Bangkok Post, Senin (7/9).
Warga Negara China yang beralamat di Provinsi Xinjiang itu melakukan perjalanan ke stasiun kereta Api Hua Lamphong pada tanggal tersebut, (17/8), sambil menggotong bahan peledak. Selanjutnya, dia memberikan bom rakitan itu ke pria berkaus kuning yang kuat dugaan sebagai otak dibalik insiden ini.
Sumber menyebutkan bila pembelian bahan kimia dilakukan pada tanggal 21 Juli dan 12 Agustus.
Lebih lanjut polisi menyebut Mierali juga terlihat dalam kamera CCTV dalam insiden pengeboman 17 Agustus.
Namun kembali, sumber tidak menjelaskan secara rinci mengapa polisi percaya Mierali meledakkan bom dan dimana dia melakukannya.
Sebelumnya, Kepala Polisi Nasional Gen Somyot Poompunmuang mengatakan hampir dari semua kamera pengawas yang terpasang di jalur kabur di rute Persimpangan Ratchaprasong hingga Silom telah dirusak.
Dikeathui, Mierali adalah seorang berpaspor China yang lahir di daerah Xinjiang, namun belum bisa diklarifikasi dengan jelas. Kini Mierali akan segera dibawa polisi ke Pengadilan Min Buri dan diharuskan meminta perijinan penambahan waktu untuk 12 hari kedepan.
"Pengadilan menerima permintaan perpanjangan Mierali hari ini, interogasi akan dilaksanakan di Kantor Polisi Min Buri," pungkas Kolonel Polisi Wattana.
Insiden peledakan Kuil Erawan menewaskan 20 orang, termasuk seorang WNI asal Jakarta yang sedang pelesir. Ledakan di kawasan sibuk Bangkok itu juga melukai 125 orang lainnya.
Sumber : Merdeka.com
Tidak ada komentar: