Inilah alasan Dubes Arab Saudi mengenai penyerangan Arab ke Yaman
weberita.com - Duta besar Arab Saudi di Indonesia Mustafa Ibrahim Al-Mubarak, menyatakan alasan dibalik penyerangan Liga Arab ke Yaman yang terjadi hingga saat ini. Penyerangan yang disebutnya sebagai 'Decisive Storm' ini semata-mata hanya untuk mempertahankan keabsahan dari pemerintah Yaman.
Mustafa mengatakan, Yaman merupakan tetangga Arab Saudi, dan Yaman merupakan negara Arab dan Muslim.
"Kami senantiasa berdiri bersama dengan saudara kami di Yaman dalam menghadapi sebuah badai, yakni politik, dan ekonomi dalam negeri,' ujar Mustafa ketika ditemui di kediamannya, Menteng, kemarin (11/4).
Dia mengatakan pemerintah Saudi beserta beberapa negara Teluk yang berada di sekitar Yaman akan terus memberikan dukungan termasuk pada saat adanya gejolak di dalam negeri, yang dilakukan oleh warga Yaman sendiri.
Mustafa menjelaskan, krisis di Yaman dimulai dari adanya serangan kelompok Al Qaeda yang melakukan teror dan membuat kehancuran di sana.
"Lalu setelah adanya teror itu, muncul gerakan Al Houthi. Kelompok ini sama persis dengan Al Qaeda yang mengganggu ketentraman Yaman. Mereka mengumpulkan senjata untuk menakuti masyarakat," katanya.
Sebelum menggempur Yaman, Dubes Mustafa juga mengatakan beberapa fraksi di Yaman beserta dengan pemerintah Saudi sangat mendukung negosiasi damai melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), namun negosiasi tersebut tidak berhasil.
"Dewan Keamanan PBB bahkan telah menyatakan kelompok dan kekuatan yang mendukung Houthi akan dimasukkan ke dalam daftar teroris," terangnya.
Mustafa juga menjelaskan, serangan yang dilakukan Liga Arab tidak ditujukan bagi masyarakat sipil.
"Tujuan serangan ini justru kita lakukan untuk mengembalikan Yaman menjadi negara yang stabil dan aman. Dan kita sama sekali tidak berusaha menyerang masyarakat sipil, melainkan kepada Houthi," lanjutnya.
Situasi memanas di Yaman terjadi sudah sejak tahun lalu, di mana pemberontak Houthi meminta keadilan di negara tersebut. Hingga saat ini, gempuran masih terjadi di Yaman, dan masih ada beberapa warga negara Indonesia yang ikut terjebak dalam pertempuran tersebut.
Merdeka.com
Mustafa mengatakan, Yaman merupakan tetangga Arab Saudi, dan Yaman merupakan negara Arab dan Muslim.
"Kami senantiasa berdiri bersama dengan saudara kami di Yaman dalam menghadapi sebuah badai, yakni politik, dan ekonomi dalam negeri,' ujar Mustafa ketika ditemui di kediamannya, Menteng, kemarin (11/4).
Dia mengatakan pemerintah Saudi beserta beberapa negara Teluk yang berada di sekitar Yaman akan terus memberikan dukungan termasuk pada saat adanya gejolak di dalam negeri, yang dilakukan oleh warga Yaman sendiri.
Mustafa menjelaskan, krisis di Yaman dimulai dari adanya serangan kelompok Al Qaeda yang melakukan teror dan membuat kehancuran di sana.
"Lalu setelah adanya teror itu, muncul gerakan Al Houthi. Kelompok ini sama persis dengan Al Qaeda yang mengganggu ketentraman Yaman. Mereka mengumpulkan senjata untuk menakuti masyarakat," katanya.
Sebelum menggempur Yaman, Dubes Mustafa juga mengatakan beberapa fraksi di Yaman beserta dengan pemerintah Saudi sangat mendukung negosiasi damai melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), namun negosiasi tersebut tidak berhasil.
"Dewan Keamanan PBB bahkan telah menyatakan kelompok dan kekuatan yang mendukung Houthi akan dimasukkan ke dalam daftar teroris," terangnya.
Mustafa juga menjelaskan, serangan yang dilakukan Liga Arab tidak ditujukan bagi masyarakat sipil.
"Tujuan serangan ini justru kita lakukan untuk mengembalikan Yaman menjadi negara yang stabil dan aman. Dan kita sama sekali tidak berusaha menyerang masyarakat sipil, melainkan kepada Houthi," lanjutnya.
Situasi memanas di Yaman terjadi sudah sejak tahun lalu, di mana pemberontak Houthi meminta keadilan di negara tersebut. Hingga saat ini, gempuran masih terjadi di Yaman, dan masih ada beberapa warga negara Indonesia yang ikut terjebak dalam pertempuran tersebut.
Merdeka.com
Tidak ada komentar: