Berita Terbaru

Trend Minggu Ini

Advertisement

Iklan 300x250

Puluhan Bilah Keris Misterius Ditemukan Di Sungai “Jembatan 12″ Pangkalpinang

weberita.com - Puluhan bilah keris dan barang-barang pusaka ditemukan di sungai Jembatan 12, Kecamatan Rangkui, Pangkalpinang, Pulau Bangka, menghebohkan warga yang melintas ini terjadi pada Minggu (31/8/2014) sore.

Ratusan masyarakat yang melintas disekitar jalan Jembatan 12 sempat berhenti dan menyaksikan warga lainnya terjun ke sungai mencari keris dan benda-benda pusaka. Bahkan banyak juga yang sengaja datang untuk mencari keris-keris tersebut dan rela terjun ke sungai.

Hingga sore, warga masih berbondong-bondong turun ke sungai dan melakukan penyisiran. Tak hanya orang dewasa. Puluhan bocah pun ikut ambil andil pada kesempatan itu. Dalam melakukan pencarian biasanya mereka berkelompok.

Keberadaan puluhan penyelam mengundang perhatian warga yang melintas. Mereka singgah dan berkumpul dibantaran sungai Rangkui. Arus lalulintas di Jembatan Pahlawan 12 sempat tersendat. Pengendara yang penasaran sengaja melambatkan laju kendaraan mereka.

Air sungai yang keruh serta berlumpur membuat barang-barang dari dasar sungai sulit dilihat. Untuk memperoleh satu barang kadang mereka harus menyelam hingga berjam-jam. Ditambah airnya yang keruh membuat penyelam tidak bisa melihat

Salah satu warga yang rela terjun ke sungai dan mencari keris-keris tersebut, mendapatkan enam bilah keris namun tak tahu nantinya untuk apa keris-keris tersebut. Tapi dikatakannya hanya untuk pajangan saja.

Sedangkan seorang warga sekitar lainnya, yang pertama kali mengetahui kejadian tersebut bernama Bawer, mengatakan sekitar pukul 10.00 WIB, ada orang yang membuang keris-keris tersebut ke sungai.

“Saya lihat orang pakai motor bawa kotak. Lalu dipinggir sungai dia melepaskan sarung-sarung keris itu dan kemudian membuangnya ke sungai,” kata Bawer. Dia sendiri awalnya tak mengetahui apa yang dibuang seseorang tersebut. Dia melihat dari kejauhan.

“Saya dekati orangnya buru-buru buang barangnya. Ada juga yang nggak sempat melepas sarungnya dan langsung dibuang begitu saja ke sungai,” kata Bawer. Sore harinya, lanjut Bawer, dia bersama anaknya langsung turun ke Sungai. Dia kemudian mencari barang-barang yang dibuang tersebut.

“Saya dapat keris cukup banyak. Ada juga tadi pedang kayak samurai itu,” ujarnya. Satuan Intelkam Polres Pangkalpinang masih menyelidiki motif pelaku yang membuang puluhan keris dan benda-benda lainnya di sekitar Sungai Rangkui ini.

Sedangkan seorang warga bernama Roni yang berasal Demak, Jawa Tengah, bertempat tinggal Kecamatan Tamansari, Pangkalpinang mengatakan saat mendapat kabar ada penemuan keris dan barang pusaka, dia langsung ke tempat penemuan.

“Saya lihat banyak sekali keris-kerisnya. Saya juga curiga. Sepengetahuan saya keris-keris itu palsu, bukan pusaka seperti yang diperkirakan, alasannya besi bahan pembuatan keris tersebut seperti seng yang ditempa. Kemudian gagang-gagang keris-keris tersebut banyak yang goyang, sedangkan batu-batu yang disebut-sebut pusaka tersebut seperti semen putih yang dicetak,” kata Roni.

“Kalau di Jawa banyak yang bisa bikin kayak gitu. Besi seng ditempa untuk dibuat keris. Kemudian batu itu yang bergambar naga dibuat dari semen putih. Banyak lah yang bisa buat seperti itu,” katanya.

Diserahkan ke Disbudparpora

Kepolisian tengah berkordinasi dengan pihak cagar Budaya dan peneliti benda purbakala terkait status benda-benda yang ditemukan ini. Dia juga mengimbau kepada masyarakat supaya tidak menanggapi penemuan ini dengan berlebihan. Pasalnya pemikiran semacam ini hanya akan menyesatkan.

Keris-keris temuan yang setelah dihitung berjumlah 58 bilah itu, setelah diamankan Polres Pangkalpinang, kemudian diserahkan ke Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga Kota Pangkalpinang, pade keesokan harinya, Senin (1/9/2014) sore.

Penyerahan puluhan keris tersebut diterima oleh Kepala Disbudparpora Kota Pangkalpinang, Ahmad Elvian. Ia mengatakan keris-keris itu akan dilihat dulu serta dilakukan pengecekan.

Barang yang diserahkan oleh Polres Pangkalpinang ke Disbudparpora yakni 58 bilah keris berbagai bentuk dan jenis, sarung keris, bola kristal dan 1 buah kitab bertuliskan bahasa Arab.

Jadi Perbincangan Warga Setempat

Penemuan ratusan keris ini juga menjadi perbincangan hangat di pasar-pasar. Beragam cerita tersebar di sejumlah titik keramaian pada keesokan paginya. Salah satunya kisah dari seorang ‘dukun sakti’ dari Desa Kace, Kecamatan Mendobarat, Kabupaten Bangka.

Sosok dukun tersebut disebut-sebut berkaitan dengan ratusan keris yang ditemukan warga di Sungai Rangkui itu. Dia sengaja membuang keris-keris tersebut karena tidak sanggup lagi membayar tumbal atas penghuni atau makhluk gaib yang melekat padanya. weks!

Setidaknya kisah dukun sakti itu ramai diperguncingkan ibu-ibu yang berkerumun di Pasar Melintang, Kecamatan Rangkui, Pangkalpinang, Senin (1/9/2014). Menurut seorang ibu, sang dukun biasa mengobati orang sakit yang datang kepadanya.

“Dia (dukun) sakti. Orang berobat ke dia selalu sembuh. Tapi setelah sembuh, keluarga orang yang berobat itu nanti ada yang meninggal. Lama-lama orang curiga kalau yang meninggal itu jadi tumbal, makanya tak ada lagi yang berobat ke dia. Karena tak dapat tumbal lagi dan takut keluarga dia yang jadi tumbal, dia lalu buang semuanya ke sungai,” ujarnya di tengah kerumunan ibu-ibu yang penasaran atas cerita ratusan keris misterius itu.


Jembatan 12, Kecamatan Rangkui, Pangkalpinang, Pulau Bangka tempat puluhan bilah keris dan barang-barang pusaka ditemukan hingga menghebohkan warga pada Minggu (31/8/2014) sore.

Ada pula kisah seorang ibu yang tinggal di Melintang mengaku, suaminya pulang ke rumah pada Minggu malam dengan membawa senjata tajam berbentuk keris. Setelah mendengar cerita itu, dia berencana meminta suaminya untuk membuang benda tersebut. Jika tidak, maka dia memilih pergi dari rumah karena tidak ingin tinggal serumah dengan benda yang diduga punya kekuatan magis itu.

Sementara seorang ibu yang lain juga menceritakan, putranya yang bekerja sebagai satpam juga membawa pulang keris pada Minggu malam itu. Benda itu sudah dibungkusnya dengan kain warna kuning dan merah. Ibu ini juga akan meminta putranya membuang benda tajam itu karena khawatir dapat membahayakan keluarga mereka.

Akan Diteliti

Semua keris yang ditemukan masih memerlukan pendataan. Sedangkan terkait dengan sejarah atau asal usul barang tersebut masih perlu penelitian khusus secara ilmiah. Dan dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya.

Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Olahraga kota Pangkalpinang akan mengirimkan surat ke Balai Pemeliharaan Cagar Budaya di Jambi (BPCB Jambi). Mereka yang tahu tentang barang-barang ini.

Dari pengamatan, keris yang diserahkan terlihat seperti sudah berumur cukup lama. Batang besi keris tersebut berkarat. Beberapa terlihat banyak ukiran khas Jawa. Namun, hampir seluruh keris tersebut tak lagi memiliki sarungnya. Sedangkan kitab yang diserahkan tersebut dalam kondisi yang basah. Akibatnya halaman kitab sulit dibuka. Hingga kini kisah asal muasal keris-kiris dan benda-benda misterius lainnya itu belum dipublikasikan.

Viva.co.id 

Tidak ada komentar:

Berikan Tanggapan Anda

Blog ini DOFOLLOW Silahkan berkometar sesuai artikel yang nyepam langsung di banned