Polisi sudah pantau Toriq sejak lama
Polisi saat ini terus memburu Muhamad Toriq untuk dimintai keterangan terkait penemuan bahan peledak di kediamannya Jalan Teratai 7 Rt 02/04 Kelurahan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat. Sebenarnya, polisi sendiri sejak lama sudah memantau gerak-gerik Toriq.
"Toriq termasuk masyarakat dalam pantauan," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Suntana di lokasi kejadian, Rabu (5/9).
Toriq sendiri saat ini melarikan diri setelah bahan yang diduga sebagai bom rakitan miliknya mengeluarkan asap putih. Kejadian itu langsung membuat panik dan langsung melarikan diri.
Letupan asap itu juga membuat warga sekitar rumah Toriq panik. Warga bersama polisi langsung mendobrak pintu dapur. Dari sana, polisi menemukan sejumlah bahan seperti kabel, peralon, paku dan bahan lainnya.
"Saya tegaskan, tidak ada ledakan tadi. Hanya kepulan asap. Saat ini Toriq melarikan diri. Kami belum tahu, Toriq ini masuk jaringan apa," ujar dia.
Saat ini, tim Gegana telah mengamankan bahan-bahan tersebut. Bahan-bahan peledak itu langsung dimasukkan ke dalam kardus oleh tim Gegana. Tim Gegana hingga malam ini terus memeriksa ruangan dan sekitar rumah Toriq.
Sebelumnya, penemuan bahan peledak ini diketahui setelah siang tadi pukul 14.30 WIB warga digegerkan dengan adanya letupan asap yang membumbung tinggi dari atas rumah Toriq. Karena khawatir, warga langsung ramai-ramai mendatangi rumah Toriq.
"Saya dapat telepon dari anak saya, ada asap dari rumah Toriq, udah membumbung tinggi, dari asap bau menyengat bau karbit," kata ketua RT 2, Subagyo kepada wartawan, Rabu (5/9).
Takut terjadi kebakaran, warga langsung mendobrak pintu belakang rumah yang sekaligus dijadikan kios jual beli pulsa tersebut. "Saat pintu didobrak, terlihat Toriq sedang membersihkan semacam bahan mesiu," ujar Subagyo. "Sebagian juga dibuang ke got," ujar dia.
Setelah warga mendobrak rumahnya dan menemukan barang bahan mesiu tersebut. Karena ketakutan, Toriq lalu melarikan diri.
Saat ini rumah Toriq telah dipasangi police line. Di rumah tersebut, Toriq tinggal bersama istrinya, Yanti, dan ibunya, Yot. Saat ini pihak kepolisian sudah mengamankan istri dan ibunya untuk dimintai keterangan.
Sumber
"Toriq termasuk masyarakat dalam pantauan," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Suntana di lokasi kejadian, Rabu (5/9).
Toriq sendiri saat ini melarikan diri setelah bahan yang diduga sebagai bom rakitan miliknya mengeluarkan asap putih. Kejadian itu langsung membuat panik dan langsung melarikan diri.
Letupan asap itu juga membuat warga sekitar rumah Toriq panik. Warga bersama polisi langsung mendobrak pintu dapur. Dari sana, polisi menemukan sejumlah bahan seperti kabel, peralon, paku dan bahan lainnya.
"Saya tegaskan, tidak ada ledakan tadi. Hanya kepulan asap. Saat ini Toriq melarikan diri. Kami belum tahu, Toriq ini masuk jaringan apa," ujar dia.
Saat ini, tim Gegana telah mengamankan bahan-bahan tersebut. Bahan-bahan peledak itu langsung dimasukkan ke dalam kardus oleh tim Gegana. Tim Gegana hingga malam ini terus memeriksa ruangan dan sekitar rumah Toriq.
Sebelumnya, penemuan bahan peledak ini diketahui setelah siang tadi pukul 14.30 WIB warga digegerkan dengan adanya letupan asap yang membumbung tinggi dari atas rumah Toriq. Karena khawatir, warga langsung ramai-ramai mendatangi rumah Toriq.
"Saya dapat telepon dari anak saya, ada asap dari rumah Toriq, udah membumbung tinggi, dari asap bau menyengat bau karbit," kata ketua RT 2, Subagyo kepada wartawan, Rabu (5/9).
Takut terjadi kebakaran, warga langsung mendobrak pintu belakang rumah yang sekaligus dijadikan kios jual beli pulsa tersebut. "Saat pintu didobrak, terlihat Toriq sedang membersihkan semacam bahan mesiu," ujar Subagyo. "Sebagian juga dibuang ke got," ujar dia.
Setelah warga mendobrak rumahnya dan menemukan barang bahan mesiu tersebut. Karena ketakutan, Toriq lalu melarikan diri.
Saat ini rumah Toriq telah dipasangi police line. Di rumah tersebut, Toriq tinggal bersama istrinya, Yanti, dan ibunya, Yot. Saat ini pihak kepolisian sudah mengamankan istri dan ibunya untuk dimintai keterangan.
Sumber
Tidak ada komentar: