Arkeolog Israel menemukan patung berusia lebih tua dari Nabi Musa
Tim arkeologi Israel menemukan dua patung berbentuk hewan saat menggali di sebuah lokasi pembangunan jalan tol di sebelah utara Kota Yerusalem. Mereka menduga dua artefak itu berumur sembilan ribu tahun. Penemuan itu disanjung oleh beberapa pakar dan mereka berpendapat usia dua patung itu lebih tua dari Nabi Musa.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Senin (3/9), tidak diketahui kapan tim ahli purbakala menemukan dua artefak itu. Mereka meyakini patung-patung dengan panjang 15 sentimeter itu dibuat dari batu lime dan dolomit, dipakai sebagai jimat para pemburu pada zaman batu.
Menurut pernyataan pemimpin tim arkeolog, Hamud Khalaily, kegiatan berburu menjadi mata pencarian utama masyarakat pada zaman itu. "Mungkin benda-benda itu digunakan dalam upacara masa purba sebelum para pemburu pergi berburu," kata Khalily.
Khalily memperkirakan dua benda itu berusia 9.000 sampai 9.500 tahun sebelum Masehi. Menurut para ahli arkeolog, masa itu termasuk zaman Neolitik Pra-Tembikar B. Dia menambahkan masa itu adalah salah satu babak paling mengagumkan dalam sejarah. Selain itu, menurut dia, banyak perubahan terjadi pada masa itu dan mengubah tatanan masyarakat ribuan tahun setelah itu.
"Pada masa itu masyarakat memiliki tradisi hidup nomaden, yakni berdasarkan kegiatan berburu dan mengumpulkan makanan, lambat laun berubah menjadi komunitas bertani dan bercocok tanam," ujar Khalily.
Sumber
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Senin (3/9), tidak diketahui kapan tim ahli purbakala menemukan dua artefak itu. Mereka meyakini patung-patung dengan panjang 15 sentimeter itu dibuat dari batu lime dan dolomit, dipakai sebagai jimat para pemburu pada zaman batu.
Menurut pernyataan pemimpin tim arkeolog, Hamud Khalaily, kegiatan berburu menjadi mata pencarian utama masyarakat pada zaman itu. "Mungkin benda-benda itu digunakan dalam upacara masa purba sebelum para pemburu pergi berburu," kata Khalily.
Khalily memperkirakan dua benda itu berusia 9.000 sampai 9.500 tahun sebelum Masehi. Menurut para ahli arkeolog, masa itu termasuk zaman Neolitik Pra-Tembikar B. Dia menambahkan masa itu adalah salah satu babak paling mengagumkan dalam sejarah. Selain itu, menurut dia, banyak perubahan terjadi pada masa itu dan mengubah tatanan masyarakat ribuan tahun setelah itu.
"Pada masa itu masyarakat memiliki tradisi hidup nomaden, yakni berdasarkan kegiatan berburu dan mengumpulkan makanan, lambat laun berubah menjadi komunitas bertani dan bercocok tanam," ujar Khalily.
Sumber
Tidak ada komentar: