Ternyata Lebih banyak wanita menginginkan vagina yang sempurna
Tahun lalu, sekitar 2.000 wanita melakukan labiaplasty (operasi untuk mengubah labia dalam vagina wanita). Sementara dalam lima tahun terakhir, diperkirakan jumlah wanita yang menjalani labiaplasty semakin meningkat hingga lima kali lipat.
Para ahli percaya bahwa jumlah ini hanya merupakan puncak gunung es, jika memperkirakan jumlah operasi yang dilakukan secara ilegal.
Para peneliti mengatakan bertambahnya jumlah wanita yang melakukan labiaplasty ini dipengaruhi kurangnya pengetahuan mereka mengenai efek jangka panjang dari operasi tersebut.
Dr Lih-Mei Liao, seorang konsultan klinis di University College London Hospitals, mengatakan bahwa wanita yang ingin melakukan labiaplasty membutuhkan lebih banyak waktu untuk mendiskusikan keinginan mereka sebelum benar-benar melakukannya.
"Wanita yang memiliki kekhawatiran terhadap bentuk labia mereka sebenarnya memiliki masalah psikologis. Para dokter hanya mendengar kata 'labia' dan mengoperasinya, sementara aku mendengar kekhawatiran mereka," kata Liao pada BBC.
"Sulit jika labiaplasty dijadikan solusi cepat bagi masalah wanita. Ini karena sebenarnya masalahnya bukan pada organ tubuh mereka," tambahnya, seperti dilansir oleh Times of India (26/08).
Labiaplasty seringkali ditempuh ketika wanita tak merasa percaya diri dengan bentuk labia mereka. Pada dasarnya, tak ada standar mengenai ukuran dan bentuk labia, karena wanita memiliki bentuk dan ukuran labia yang berbeda-beda. Untuk itu Liao percaya bahwa wanita yang ingin menjalani labiaplasty sebenarnya hanya merasa khawatir dan tidak percaya diri dengan diri mereka.
"Operasi memang bisa dilakukan, namun sebaiknya dilihat sebagai solusi ekstrim dalam masalah ini," pungkasnya.
Sumber
Para ahli percaya bahwa jumlah ini hanya merupakan puncak gunung es, jika memperkirakan jumlah operasi yang dilakukan secara ilegal.
Para peneliti mengatakan bertambahnya jumlah wanita yang melakukan labiaplasty ini dipengaruhi kurangnya pengetahuan mereka mengenai efek jangka panjang dari operasi tersebut.
Dr Lih-Mei Liao, seorang konsultan klinis di University College London Hospitals, mengatakan bahwa wanita yang ingin melakukan labiaplasty membutuhkan lebih banyak waktu untuk mendiskusikan keinginan mereka sebelum benar-benar melakukannya.
"Wanita yang memiliki kekhawatiran terhadap bentuk labia mereka sebenarnya memiliki masalah psikologis. Para dokter hanya mendengar kata 'labia' dan mengoperasinya, sementara aku mendengar kekhawatiran mereka," kata Liao pada BBC.
"Sulit jika labiaplasty dijadikan solusi cepat bagi masalah wanita. Ini karena sebenarnya masalahnya bukan pada organ tubuh mereka," tambahnya, seperti dilansir oleh Times of India (26/08).
Labiaplasty seringkali ditempuh ketika wanita tak merasa percaya diri dengan bentuk labia mereka. Pada dasarnya, tak ada standar mengenai ukuran dan bentuk labia, karena wanita memiliki bentuk dan ukuran labia yang berbeda-beda. Untuk itu Liao percaya bahwa wanita yang ingin menjalani labiaplasty sebenarnya hanya merasa khawatir dan tidak percaya diri dengan diri mereka.
"Operasi memang bisa dilakukan, namun sebaiknya dilihat sebagai solusi ekstrim dalam masalah ini," pungkasnya.
Sumber
Tidak ada komentar: