Berita Terbaru

Trend Minggu Ini

Advertisement

Iklan 300x250

7 Kota dunia yang paling penuh warna

1. Manarola, Italia

Manarola adalah kota tertua di Italia yang juga dikenal dengan nama Cinque Terre. Kota ini telah resmi terdaftar dalam UNESCO World Heritage Site bersama dengan lima kota lain yang terletak di sekitar Laut Lingurian.

Kota ini menarik karena efek warna-warni yang dihasilkannya bersamaan dengan letaknya yang berada di tepi laut. Warna biru lautan yang bercampur dengan berbagai jenis warna rumah, ditambah warna matahari yang tenggelam menghasilkan nuansa yang tidak ada duanya.

2. Jodhpur, India

Warna biru tak hanya dimiliki oleh langit yang sedang cerah, tapi juga oleh kota Jodhpur. Tak salah jika kota ini kemudian dikenal dengan julukan Blue City. Warna biru sendiri sebenarnya memiliki nilai sosial dan kultural, yaitu melambangkan tempat tinggal kasta Brahmana.

Warna biru menunjukkan penampilan yang tenang dan fantastis, seperti kota keajaiban dari halaman kitab spiritual Hindu Bhagavad Gita. Sebuah menara bernama Mehrangarh di kota ini semakin menguatkan mitos mengenai kemiripannya dengan tempat dari buku tersebut.

Kota ini dibangun pada 1459 dan berkembang selama berabad-abad. Saat ini Jodhpur terbuka untuk para pengunjung. Turis akan disuguhi pemandangan kota tua dengan warna mempesona dari bukit Jodhpur, India.

3. La Boca, Buenos Aires

Kota La Boca berawal dari pemukiman sederhana yang dihuni oleh pada budak pada abad ke-16 di Buenos Aires. La Boca kemudian menjadi salah satu kota dengan budaya dan warna yang paling beragam. Rumah-rumah yang ada di kota ini dibangun oleh imigran Italia dan dicat dengan warna-warna primer yang menarik. Warna yang menarik dan tampak bersemangat ini kemudian juga mempengaruhi hidup warga kotanya.

Pemukiman yang paling terlihat berwarna-warni adalah Caminito Street. Meski begitu, kreativitas tak terhenti pada jalan ini, tetapi juga ke seluruh penjuru kota. Para pelukis dan pematung telah menjadikan La Boca menjadi pusat seni.

Untuk melihat keindahan La Boca, kepala galeri Fundacion Proa menyediakan teras khusus di perpustakaan, di mana turis dapat melihat kota penuh warna ini dari atas dan menikmati keceriaan warnanya.

4. Willemstad, Curacao

Dari kejauhan, kota Willemstad mungkin terlihat seperti sebuah kota boneka yang terletak di tepi Karibia, tidak nyata. Namun, bagian tertua ibukota Curacao yang telah dibangun sejak 1634 ini adalah kota asli yang dibuat berdasarkan percampuran gaya arsitektur Belanda dengan warna Karibia.

Warna-warna Karibia telah membuat kota ini tampak seperti palet lukisan yang penuh semangat dan liar. Konon kabarnya, warna-warna mulai bermunculan ketika seorang gubernur Belanda melarang penggunaan warna cat putih pada bangunan. Ini karena efek cahaya matahari tropis yang terlalu kuat pada warna putih yang dipercaya mampu mengganggu kesehatan.

5. Ittoqqortoormiit, Greenland

Rumah berwarna-warni yang bertebaran di kota Ittoqqortoormiit, Greendland, ini tampak seperti tetesan permen yang menyebar pada wilayah yang suram. Meski begitu, warna-warni yang dihadirkan rumah-rumah kecil ini mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi wilayah paling terisolasi di dunia ini.

Kota yang bertengger di pintu masuk Northeast Greenland National Park ini dibangun pada tahun 1925 oleh para pendatang yang berjumlah 70 orang.

Dengan salju yang membeku dan musim dingin yang seolah tak pernah berakhir, warna-warni yang hadir tak hanya membuat rumah terlihat lebih cantik, tetapi juga menghibur bagi para penghuninya.

6. Longyearbyen, Svalbard

Dengan keadaan Svalbard yang selalu dingin, satu-satunya kehangatan didapatkan dari warna-warna rumah ada di sana. Longyearbyen, ibukota Svalbard yang terletak 12 derajat di sebelah utara Lingkaran Arktik bisa dipastikan adalah yang paling dingin di antara semuanya.

Meski begitu, ada yang menarik dari kota ini. Rumah-rumah kecil penduduknya yang terlihat menonjol dengan aneka warna biru, merah, dan oranye. Di antara warna salju pucat yang terus berjatuhan di Longyearbyen, warna-warna rumah ini memberikan nuansa kehidupan bagi lingkungan sekitarnya.

Para penduduk Longyearbyen membuka pintu masuk tambang bagi para pelancong. Mereka bahkan menambahkan sedikit dongeng dengan mengatakan bahwa Sinterklas tinggal di sana. Sementara rumah-rumah dengan aneka warna itu adalah tempat para peri yang bekerja membantu Sinterklas.

7. Bo Kaap, Cape Town

Kota ini dibuat oleh budak dari Afrika dan Asia Selatan yang dibawa oleh Belanda pada awal tahun 1500-an. Kemudian Bo Kaap mendapatkan sedikit pengaruh dari tradisi Islam yang datang.

Dengan berjalannya waktu, kota yang terpengaruh banyak budaya ini kemudian mulai berkembang menjadi kota yang penuh warna, dengan rumah-rumah serupa warna lemon, jeruk, dan anggur.

Kepala Museum Bo Kaap mengatakan bahwa sebagian besar bangunan di kota ini tak berubah dari bentuk aslinya sejak tahun 1760-an. Para turis selalu dipersilahkan melakukan perjalanan mendaki ke Wale Street dan Chiappini Street untuk melihat kemeriahan kota Bo Kaap yang penuh warna bercampur dengan keindahan warna bukit-bukit di sekitarnya.

Itulah tujuh kota di dunia yang paling penuh warna. Sementara kota lain memerlukan hiasan berupa penerangan dan neon, kota-kota ini mampu menunjukkan daya tariknya melalui warna-warna unik yang mereka miliki.

Tidak ada komentar:

Berikan Tanggapan Anda

Blog ini DOFOLLOW Silahkan berkometar sesuai artikel yang nyepam langsung di banned