KNKT akan selidiki pesawat Sriwijaya Air yang salah mendarat
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menyelidiki pesawat Sriwijaya Air yang salah mendarat. Pesawat dengan nomor penerbangan Air SJ 0021 itu salah mendarat di landasan pacu bandara Tabing, sekitar pukul 17.05 WIB, Sabtu (13/10).
"KNKT akan segera melakukan penyelidikan terkait salah mendaratnya pesawat Sriwijaya di bekas landasan pacu Bandara Tabing Padang," kata Manajer PR PT. Sriwijaya, Agus Sujiono seperti dilansir dari antara.
Menurut dia, malam ini tim KNKT berangkat dari Jakarta menuju Padang untuk menyelidiki pesawat tersebut. "KNKT yang berhak untuk mengetahui penyebab salah mendarat pesawat ini di landasan Bandara Tabing," katanya.
Berdasarkan laporan yang diterima, kondisi pesawat Sriwijaya baik dan layak untuk terbang dari Polonia Medan menuju Padang sekitar pukul 16.00 WIB.
Pesawat dengan jumlah penumpang 96 orang itu dipiloti Capt.J Gusdonius, dan kopilot Ricky Yusuf N serta empat orang pramugari.
Dia mengatakan, dalam peristiwa ini tidak korban jiwa, seluruh penumpang pesawat Sriwijaya dalam kondisi selamat dan telah dibawa pihak maskapai ke Bandara Internasional Minang Ketaping, Kabupaten Padangpariaman.
"Namun sebagian penumpang pesawat Sriwijaya ada yang dijemput pihak keluarga di Bandara Tabing," katanya.
Dia menambahkan pihak TNI-AU ikut membantu evakuasi penumpang pesawat tersebut dengan mencarikan tangga untuk turun. "Kami sangat berterimakasih atas bantuan pihak TNI-AU membantu evakuasi penumpang," katanya.
Mimi salah seorang penumpang pesawat, menyatakan kecewa dengan penerbangan tersebut sebab tidak ada kejelasan dari pihak maskapai terkait salah mendarat tersebut.
"Saya kecewa sebab tidak ada kejelasan dari pihak maskapai. Kami tertahan di dalam pesawat, apalagi tidak ada tangga daruratnya setelah pesawat mendarat, dan baru ada setelah pihak TNI yang memakai lokasi ini mencarikan tangga untuk turun," katanya.
Dia menambahkan, pesawat berangkat dari Medan menuju Padang sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah penerbangan berlangsung pesawat terlihat dalam kondisi baik, namun sampai di Padang, pesawat tidak mendarat di bandara yang sebenarnya.
"Waktu berangkat tidak terlihat adanya kendala dalam penerbangan, namun saat sampai di Padang, memang sedikit curiga, dimana saat hendak mendarat melihat lokasi landasan bandara Tabing yang telah lama ditutup, bukan di BIM," ujarnya.
Sumber
"KNKT akan segera melakukan penyelidikan terkait salah mendaratnya pesawat Sriwijaya di bekas landasan pacu Bandara Tabing Padang," kata Manajer PR PT. Sriwijaya, Agus Sujiono seperti dilansir dari antara.
Menurut dia, malam ini tim KNKT berangkat dari Jakarta menuju Padang untuk menyelidiki pesawat tersebut. "KNKT yang berhak untuk mengetahui penyebab salah mendarat pesawat ini di landasan Bandara Tabing," katanya.
Berdasarkan laporan yang diterima, kondisi pesawat Sriwijaya baik dan layak untuk terbang dari Polonia Medan menuju Padang sekitar pukul 16.00 WIB.
Pesawat dengan jumlah penumpang 96 orang itu dipiloti Capt.J Gusdonius, dan kopilot Ricky Yusuf N serta empat orang pramugari.
Dia mengatakan, dalam peristiwa ini tidak korban jiwa, seluruh penumpang pesawat Sriwijaya dalam kondisi selamat dan telah dibawa pihak maskapai ke Bandara Internasional Minang Ketaping, Kabupaten Padangpariaman.
"Namun sebagian penumpang pesawat Sriwijaya ada yang dijemput pihak keluarga di Bandara Tabing," katanya.
Dia menambahkan pihak TNI-AU ikut membantu evakuasi penumpang pesawat tersebut dengan mencarikan tangga untuk turun. "Kami sangat berterimakasih atas bantuan pihak TNI-AU membantu evakuasi penumpang," katanya.
Mimi salah seorang penumpang pesawat, menyatakan kecewa dengan penerbangan tersebut sebab tidak ada kejelasan dari pihak maskapai terkait salah mendarat tersebut.
"Saya kecewa sebab tidak ada kejelasan dari pihak maskapai. Kami tertahan di dalam pesawat, apalagi tidak ada tangga daruratnya setelah pesawat mendarat, dan baru ada setelah pihak TNI yang memakai lokasi ini mencarikan tangga untuk turun," katanya.
Dia menambahkan, pesawat berangkat dari Medan menuju Padang sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah penerbangan berlangsung pesawat terlihat dalam kondisi baik, namun sampai di Padang, pesawat tidak mendarat di bandara yang sebenarnya.
"Waktu berangkat tidak terlihat adanya kendala dalam penerbangan, namun saat sampai di Padang, memang sedikit curiga, dimana saat hendak mendarat melihat lokasi landasan bandara Tabing yang telah lama ditutup, bukan di BIM," ujarnya.
Sumber